Sabtu, 28 Mei 2011

PROFESIONAL

Aaarrghhh... lagi mau ujiaan, terus didepan mata ada monev pula..

Baru aja ngisi tentang Profesionalitas, skarang bener-bener diuji... ujian tentang PROFESIONALITAS diriku.. huaaaa.. aku mesti bisa membagi diriku ke dalam peran mahasiswa, sekaligus sebagai ketua grup PKMM yang mau monev.. gilaaaaaaa.. hah, daripada curhat ga jelas, mending bagi-bagi ilmu deh.. ilmu tentang PROFESIONALITAS!! :D

Profesionalitas = Profesional+Personality

PROFESIONAL.. artinya berlaku seperti profesi atau peran yang dimilikinya..
untuk bisa menjadi profesional mesti memenuhi 3 aspek :
- Mapan dalam ilmu seputar tugas yang dijalani profesi/perannya (Knowledge-COGNITIF)
- Baik dalam attitudenya (attitude-afektif)
- Mampu melakukan keahlian sesuai standar pada profesi/perannya (Skill-psikomotor)

Profesional itu bukan berarti berlaku pada saat kita bekerja cari uang.. tapi profesional juga berlaku pada setiap peran yang kita perankan dalam hidup ini.. gini loh.. aku sebagai mahasiswa punya tugas belajar, juga punya peran menerapkan tridharma perguruan tinggi : pendidikan, penelitian, dan pengabdian... ya selama mahasiswa msti bisa fokus ke-3 tugas tadi.. di samping lain, aku sebagai anak dari ayah ibuku, punya tugas hormat kepada mereka, silaturahmi, menuruti amanahnya.. di sisi lain pula, ada juga aku yang berperan kepada diri sendiri, yang punya tugas untuk mmerawat tubuh, istirahat, refreshing, nambah ilmu, memenuhi hasratnya.. dll..

Dari paparan di atas terlihat bahwa, setiap peran ternyata bisa diperankan secara profesional.. baik profesional sebagai mahasiswa, sebagai dokter, sebagai anak, sebagai trainer, sebagai anggota senat atau organisasi, ataupun sebagai diri sendiri..

Ternyata profesional itu bukan melulu soal uang yah?? :) let's change our point of view.. :D

Nah, ternyata syarat menjadi seorang yang profesional ada resepnya nih.. resepnya cukup mengaplikasikan 3 kata :
TOTALITAS
LOYALITAS
IKHLAS

Ya!! jadi orang yang profesional tentu harus totalitas dalam mengerjakan pekerjaannya.. kalo aku sebagai mahasiswa, aku dikatakan profesional ketika aku totalotas belajar, bikin penelitian, sama bikin pengabdian.. kan itu tugas mahasiswa... nah, kalo aku sebagai anak ibuku, ya aku fokus ngasih kebahagiaan buat dia.. lain lagi kalo profesional di peran sebagai diriku sendiri.. aku dikatakan perofesional saat aku bisa memenuhi tugasku pada diri sendiri, ga lupa makan, maen game, tidur, istirahat, banyak baca buku yang nambah wawasan, ibadah.. nah itu namanya profesional.. :)

Nah ternyata buat jadi profesional juga mesti menerapkan prinsip LOYALITAS.. artinya kita loyal terhadap komitmen yang kita punya.. komitmen itu ada bnyak looh.. mulai dari komitmen yang kita buat terhadap diri sendiri, misal kita punya komitmen buat belajar sehari 3 jam.. saat kita berhasil memenuhinya, saat itu pula kita dikatakan profesional.. atau kita berjanji tidur jam 10 bangun jam 3.. maka saat kita tidak menepatinya maka kita sudah tidak profesional..

Ada juga komitmen yang kita terima hasil dari peran kita bersosialisasi.. misal aku dapet peran sebagai bendahara di sebuah organisasi.. maka ya harus loyal dengan peran bendaharanya.. saat aku menyerah dari peran sebagai bendahara (atau keluar dari bendahara) ya aku udah ga profesional dong.. atau komitmen yang kita bikin dengan orang lain.. semacam janji-janji gitu, kalo kita janji mau nelpon, ya mesti nelpon lah.. kalo janji mau dateng, ya kita mesti LOYAL sama janji kita dong.. mesti dateng!! Profesional doongg..

Loyalitas juga berlaku dengan komitmen kita terhadap waktu.. karena ada kasus ketika seorang manager memberikan kebijakan datang ke kantor tepat pukul 7, namun kemudian dia sendiri datang telat 5 menit saja, dia sudah dicap tidak PROFESIONAL.. so, Profesional juga ternyata terikat dengan waktu yaa.. :)

Kemudian, prinsip yang terakhir adalah ikhlas.. ikhlas sabar dan tulus ditambah syukur,. :)
ikhlas, ini tercermin ketika kita menghadapi keadaan dimana saat bekerja bersama tim, namun ternyata teman-teman satu tim kita tidak berlaku profesional, disanalah kita mesti ikhlas, (inilah ujian yang lagi aku hadapi sekarang huaaaaa).. justru ketika kita menyalahkan mereka atau marah-marah sama mereka, atau kita banyak mengeluh, kita sudah tidak berlaku profesional.. karena berlaku profesional berarti berlaku sabar saat menjalankan peran yang kita miliki.. disinipun terdapat dimensi dimana kita mesti sabar dengan rutinitas-rutinitas yang sudah kita tanamkan komitmen kita didalamnya, contohnya, kalo mau hafal quran, dan targetnya satu halaman perhari, ya mesti sabar dong menghadapi komitmen itu, walopun emang berat rasanya.. ya mesti sabar dan IKHLAS menjalaninya.. GET IT?? :)

Mungkin bakal ada yang bertanya, se-streak itukah kita dijudge tidak profesional? gimana kalo misalnya kita terlambat karena memang ada kejadian diluar kuasa kita atau kejadian mendadak??
Memang betul bahwa IDEAL-nya profesional itu seperti tadi.. namun teh Nada Ristya (kakak fasilku tercinta) bilang bahwa idealisme itu ideal ketika diiringi dengan fleksibilitas terhadap REALITA.. :) tapi tetep, aku akan bilang kamu ga profesional dong kalo tiap hari kamu telat gara-gara kejebak macet.. Seengaknya kamu mesti PROFESIONAL sebagai MANAGER diri sendiri, yang tugasnya mengatur manajemen waktu dan PRIORITAS.. kalo kamu masih suka telat, berarti itu indikasi bahwa kamu tidak PROFESIONAL dalam mengatur waktu dan prioritas.. (nanti aku pengen berbagi deh tentang gimana mengatur waktu dan prioritas :D)


Terus, yang mau aku sampein tentang profesional selanjutnya adalah seorang profesional itu mesti ANTUSIAS didalam semua detik hidupnya, ingat bahwa ANTUSIAS = En (didalam) + Theos (Tuhan).. kalo digabung berarti, didalam diri saya ada Tuhan.. :)

Kata bang Poundra : profesional itu menempatkan sesuatu pada tempatnya

Nah, yang terakhir, kalo kata Guruku : Profesional itu adalah persoalan tentang ETHOS, CREDIBILITY, and TRUST.. ya,, bahwa PROFESIONAL itu sangat erat kaitannya dengan kepercayaan yang kita dapatkan dari orang lain.. :)




moga bisa menginspirasi yaaaa :)

Selasa, 24 Mei 2011

Epidemi #bag1

hai hai haiiiii.... aku lagi gatel nih pengen nulis!! boleeh dooong.. hehe kalo ga tertarik ga usah baca deeh.. hehe

ok, kali ini aku pengen berbagi sedikit tentang pengetahuan-pengetahuan yang aku dapatkan dari beberapa tahun terakhir ini..

kali ini, aku pengen berbagi tentang ilmu epidemi..

terinspirasi dari karya Malcolm Gladwell, yang bikin aku ngerasa dia tuh orang jenius di bidang sosial, TIPPING POINT!! wow.. buku yang satu ini bikin aku merinding bacanya.. gimana ga merinding coba, dia ngejelasin tentang epidemi sosial dengan bahasa ilmiah, namun bentuknya cerita.. bikin pengen terus nongkrongin tuh buku.. padahal udah dibaca sekali, tapi rasanya masih kurang deh.. dan ketika dibaca untuk kedua kalinya, aku dapet ilmu yang baru.. padahal bacaannya sama.. wow..

ok, daripada kelamaan mending langsung aja yuk ke topiknya.. ilmu epidemi..

Epidemi ini kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia yang eucreug atau cageur (sehat,red) adalah wabah. Tentu saja istilah wabah ini sudah tidak asing bagi kita semua. Kita mungkin sering ngedenger wabah malaria, cikungunya, demam berdarah, diare, dan sebagainya. (mungkin salah satu diantara pembaca lagi terkena penyakit barusan?? :p mmoga sakitnya bikin ilang dosa deeh.. hehe...) Ketika kita mendengar wabah tentunya pikiran kita akan mengasosiasikannya (menghubungkan,red) dengan sesuatu peningkatan kejadian yang luar biasa pada suatu kurun waktu tertentu. kan kalo diberita kita sering denger, Jakarta, bulan januari 2011 , terjadi banjir yang berkepanjangan. hal ini menyebabkan timbulnya wabah diare disekitar tempat pengungsian banjir.. tuhkan, terbukti kalo epidemi itu berhubungan dengan tempat tertentu dan waktu tertentu pula.

Emang apa sih yang bisa bikin sesuatu bisa jadi epidemi?? penasaran kannn?? :)
Nah, dalam ilmu kesehatan masyarakat. ada yang disebut dengan piramida epidemi. Kalo saya sih lebih seneng bilang Triangle of Epidemy. atau disebut juga segitiga wabah (bahasa gehoollnya tuh)

nah, kawan-kawan, triangle of epidemy ini terdiri atas 3 komponen utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni :
1. Agent
2. Host
3. Environment


Faktor pertama, Agent, atau disebut juga penyebab. Mana mungkin bisa terjadi akibat kalo ga ada sebab kan?? pertanyaan konyol rasanya.. mana mungkin kamu benjol kalo ga kejedot atau ditonjok orang bukan?? nah, Agen inilah yang menjadi penyebab sesuatu bisa menjadi epidemi. simpelnya gini deh, mungkin kalo kamu tuh dikatain tukang ngupil sama satu orang ya ga masalah ya?? tapi masalahnya adalah satu orang ini adalah tukang gosip yang jago banget ngomong. maka aku yakin dalam waktu yang singkat kamu udah dikenal satu sekolahan atau kampus dengan sebutan si tukang upil. Contoh agent pada bidang kesehatan adalah virus, bakteri, dll.

Host, atau disebut dengan tuan rumah. Ibaratnya seekor bakteri, mana mungkin bisa menyebabkan sebuah penyakit bila dia tidak hinggap pada sebuah tuan rumah. kira-kira aja dong kalo misalnya kita nemuin salmonella typhii disalah di piring kita, tapi dia ga bisa nyerang tubuh manusia.. ya sama aja boong dong.. sebanyak apapun salmonella, selama ga ada tuan rumah yang bisa diinfeksi, sama aja ga terjadi penyakit artinya ga kan ada epidemi. contoh dari tuan rumah: manusia

Environment, atau disebut juga lingkungan. lingkungan ini sangat mempengaruhi kedua faktor diatas. aku ilustrasikan begini, jika aku adalah seekor bakteri, dan aku hanya bisa hidup pada suhu 35 derajat C. maka ketika lingkunganku terlalu dingin hingga mencapai 15 derajat celcius, aku takkan bisa tumbuh dengan baik, atau boleh jadi aku mati. jika aku mati, maka tak mungkin akan ada penyakit yang dihasilkan karena ulahku bukan? Oleh karena itulah faktor lingkungan sangat mempengaruhi epidemi.

Dalam ilmu kesehatan, epidemi ini mutlak mesti menghadirkan ketiga faktor ini disertai dengan faktor-faktor turunan yang dihasilkan dari interaksi antara faktor yang satu dengan yang lain...


nah, ini baru perkenalan saja dengan teori epidemi.. nanti aku pengen banget berbagi sama kalian tentang epidemi-epidemi yang lain. baik epidemi sosial, maupun epidemi secara kesehatan... :) okok?? so, stay tune in : Sang Pembawa Perubahan - The Risk Taker cuadran3ahmad.blogspot.com

nge-blog setaun sekali

haha, kalo diliat-liat blogku ini aktif hampir setahun sekali.. heuheu.. keren..

tapi alhamdulillah.. semakin bertambah usia, semakin banyak perbedaan yang terasa.. rasanya semakin dewasa.. (cuma perasaan aja)..

haha... udah umur 20 tahun aja nih.. yeaah.. bentar lagi nikaaaaah.. aaamiiin..


tapi , tentu saja, sebelum menikah aku mesti punya prestasi-prestasi yang dicapai dulu dooong.. tapi bukan berarti menikah tuh malah bikin nonproduktif!! paradigma yang kebalik tuh!!

haha, malah jadi ngomongin masalh nikah nih..

ah aku lagi mood ngomongin tentang orang tuh susah banget buat konsisten nulis.. contohnya aja aku, setahun sekali baru bikin lagi postingan.. huuuh.. dasar inconsistent!!! gpp, bentar lagi juga akan menuju kekonsistenan.. hehe.. biasanya orang tuh susah nulis ada aja alesannya, sibuklah, maleslah, ga ada ide lah.. ya padahal semua yang terlintas dalam otak seharusnya dengan mudah dicatatkan bukan?? hehe.. kalo kata Rasulullah sih ikatlah ilmu dengan pena.. artinya kita disuruh buat nulis kan? iya nih.. mesti belajar untuk konsisten!! untuk konsisten bisa diukur dengan konsisten enggaknya kita nulis!!! yeaaaah.. i will be a good writer.. :)

tongkrongin aja terus ya Blog Sang Pembawa Perubahan ini, kali aja emang bener bisa bikin kamu berubah (lhoo..???? :p)